On
28 Sep 2020
Enam bulan telah berlalu sejak kasus COVID-19 pertama diumumkan oleh Presiden RI. Hingga 10 Agustus 2020, sebanyak 3928 anak terkonfirmasi dengan COVID-19, 59 diantaranya meninggal dunia.
Pelayanan kesehatan dasar terhambat, jutaan ibu dan anak pun kehilangan akses untuk mendapat pelayanan kesehatan dasar.
Hingga bulan Juli 2020, baru 43 % anak yang mendapat vaksinasi campak-rubella, dan tidak sampai 10 % yang mendapatkan vaksin polio (IPV).
Gangguan pelayanan pemeriksaan ibu hamil pun menyebabkan tidak terdeteksinya kehamilan risiko tinggi, sehingga kematian pada ibu hamil akan melonjak.
Saat klaster keluarga makin merebak, masa depan 25 juta anak Indonesia dibayangi berbagai ancaman: kehilangan orang tua akibat pandemi, datangnya wabah penyakit lainnya akibat rendahnya imunisasi, dan beban ekonomi bagi negara untuk jangka panjang jika keadaan ini berlarut-larut.
PB IDI (Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia), PP IAKMI (Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia), DPP PPNI (Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia), PP IBI (Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia) dan GKIA (Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak ) menyerukan pentingnya untuk selamatkan masa depan 25 juta anak Indonesia! #akubersamamu